Pages

Perayaan Halloween



Halloween atau Hallowe’en katanya suka dirayakan setiap tanggal 31 Oktober setiap tahunnya, terutama di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta Permen atau Cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili." Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan Tisu Toilet atau menulisi jendela dengan sabun.
Halloween biasanya identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween umumnya disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan tentunya dengan simbol-simbol Halloween.
Bagi anak-anak di Amerika, Halloween berarti kesempatan memakai kostum Halloween dan mendapatkan permen, sedangkan bagi orang dewasa adalah kesempatan berpesta kostum. Bagi pedagang eceran di Amerika, Halloween berada di urutan kedua di bawah hari Natal sebagai perayaan yang paling yang menguntungkan.

pada hari perayaan halloween selain berpesta mereka yang merayakan juga biasanya melihat film-film yang ada hubungannya dengan halloween seperti film yang berjudul "TERMINATOR: THE SARAH CONNOR CHRONICLES"
coba lihat judul film yang lainnya disini

ASAL USUL CERITA HALLOWEEN

Menurut legenda Irlandia, petani malas tapi cerdas bernama Jack berhasil menipu sang setan dengan salib sehingga setan berjanji untuk tidak memasukkan Jack ke neraka. Ketika Jack meninggal, Jack tidak boleh masuk surga karena telah banyak berbuat dosa. Tapi Jack tidak juga boleh masuk ke neraka karena tidak diizinkan setan. Jack kemudian membuat lentera dari lobak besar yang di dalamnya berisi lilin dan meminta api dari neraka. Sampai sekarang ini, arwah penasaran Jack masih berkeliling dunia mencari tempat peristirahatan terakhir sambil membawa lentera. Jack-o'-Lantern merupakan singkatan dari "Jack of the Lantern" yang berarti Jack yang membawa lentera.

Ada banyak variasi cerita Jack menipu setan yang menjadi asal-usul Jack-o'-Lantern, tapi sebenarnya istilah Jack-o'-lantern digunakan untuk orang yang bertugas sebagai penjaga malam dan sudah dikenal sejak pertengahan abad ke-17. (edt)
===
baca selengkapnya di www.wikipedia.org




Makalah : Penanganan Anak Putus Sekolah

Anak adalah amanah Illahi sekaligus penerus generasi suatu keluarga, kelompok , komunitas dan bangsa yang perlu dididik dan dipelihara agar tumbuh kembang secara baik. Masa depan bangsa ada ditangan anak-anak masa kini. Oleh karena itu, mereka perlu dipersiapkan sejak masa prenatal hingga masa dewasa atau masa produktif. Agar setiap anak sejahtera dan mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas – luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berahklak mulia, perlu dilakukan upaya perlindungan yang memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak – haknya tanpa diskriminasi.

Orang tua mempunyai peranan dan dasar terhadap keberhasilan perkembangan anak, sedangkan tugas dan tanggung jawab untuk hal tersebut adalah tugas bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah serta anak itu sendiri.

Masa anak adalah masa kritis dan rentan , masa ketergantungan dengan pihak lain khususnya dengan orang tua dan lingkungan sosialnya . Oleh karena itu, jika orang tua karena kondisi tertentu, tidak dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai orang tua , maka anak akan menghadapi masalah dalam melaksanakan tugas –tugas perkembangannya.

Menurut Eric H. Erickson, masa anak anak merupakan tahapan penting dalam pembentukan dasar – dasar kepribadian di kemudian hari. Masa untuk berkreatifitas secara konkrit, di mana anak-anak mengembangkan kemampuan menganalisa dan mengelola pola relasi sosial dalam hubungannya dengan kemampuan memecahkan berbagai jenis masalah yang dihadapi. Kemampuan tersebut akan berguna bagi hidupnya di kemudian hari.

Pada masa sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, pendidikan memegang peranan penting. Pada saat orang – orang berlomba untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin , tetapi disisi lain ada sebagian masyarakat yang tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari tingkat dasar maupun sampai ke jenjang yang lebih tinggi.Selain itu ada juga anggota masyarakat yang sudah dapat mengenyam pendidikan dasar namun pada akhirnya putus sekolah juga. Ada banyak faktor yang menyebabkan putus sekolah seperti keterbatasan dana pendidikan karena kesulitan ekonomi , kurangnya fasilitas pendidikan dan karena adanya faktor lingkungan ( pergaulan )

Pemenuhan hak pendidikan tersebut diperoleh secara formal di sekolah, secara informal melalui keluarga. Khususnya pendidikan formal tidak semua anak mendapatkan haknya karena kondisi-kondisi yang memungkinkan orang tuanya tidak dapat memenuhinya.

Kemiskinan karena tingkat pendidikan orang tua rendah merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan formal sehingga anak mengalami putus sekolah.

Secara alami anak lahir dan dibesarkan dalam keluarga , sejak lahir anak sudah dipengaruhi oleh lingkungan yang terdekat yaitu keluarga, akibat ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam membiayai sekolah menimbulkan masalah pendidikan seperti masalah anak putus sekolah.

Pasal 2 dalam batang tubuh UUD 1945 memperjelas kewajiban negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, pasal 26 B (1) menyatakan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,berhak mendapat pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi seni dan budaya, untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Pendidikan dasar wajib yang dipilih Indonesia adalah 9 tahun yaitu pendidikan SD dan SMP, apabila dilihat dari umur mereka yang wajb sekolah adalah 7 – 15 tahun.Pendidikan merupakan hak yang yang sangat fundamental bagi anak.Hak yang wajib dipenuhi dengan kerjasama dari orang tua masyarakat dan pemerintah Namun tidaklah mudah untuk merealisasikan pendidikan khususnya menuntaskan wajib belajar 9 tahun, karena pada kenyataannya masih banyak angka putus sekolah.

Meskipun dasar hukum untuk peningkatan pendidikan sangat kuat, namun pendidikan masih merupakan persoalan yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Pendidikan rata rata penduduk Indonesia masih sangat rendah , Badan Pusat Statistik ( BPS ) menunjukan 61 persen diantaranya bahkan tidak pernah lulus SD .

Angka partisipasi Sekolah (APS), ratio penduduk yang bersekolah berdasarkan kelompok usia sekolah masih belum sesuai yang diharapkan. Susenas 2005 menunjukan bahwa APS untuk penduduk usia 7 – 12 tahun sudah mencapai 96,4 persen, namun APS penduduk usia 13-15 tahun baru mencapai 81,0 persen, Angka tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat sekitar 19 persen anak usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah maupun karena putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Data Susenas mengungkapkan bahwa faktoe ekonomi merupakan alasan utama anak putus sekolah tidak melanjutkan pendidikan (75,7 persen) , karena kebutuhan siswa jauh lebih besar dibandingkan dengan iuran sekolah.

Pendanaan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat , sampai saat ini kenyataannya ditanggung oleh orang tua siswa akibatnya sekolah memungut berbagai iuran dan sumbangan kepada orang tua siswa, sehingga pendidikan menjadi mahal dan hanya menyentuh kelompok masyarakat menengah ke atas.Anak – anak dari kelompok keluarga tidak mampu tidak sanggup membiayai sekolah anaknya, Oleh karena itu langkah pemerintah dengan membebankan pembiayaan pendidikan kepada orang tua siswa tidaklah tepat mereka yang tidak mampu lebih memilih untuk tidak meneruskan sekolah anaknya dan lebih diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari –hari.

Data susenas memperkirakan 19 % anak usia 13 s/d 15 tahun sudah tidak sekolah lagi atau droup out dan sebagian besar karena ekonomi keluarga tidak mampu.Selain menanggung sejumlah biaya pokok pendidikan orang tua murid masih harus menanggung biaya terbesar sekolah siswa seperti , mengeluarkan uang untuk biaya seragam dan perlengkapan sekolah , transportasi dan uang saku anak . Anak dari kelompok keluarga miskin sangat rentan tidak dapat meneruskan sekolah karena orang tua tidak memiliki biaya . Hal ini terjadi di RW 10 Desa Margahayu Selatan Kabupaten Bandung .

Faktor lain yang menjadi penyebab anak mengalami putus sekolah adalah faktor Internal yang berasal dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan kaena malas untuk pergi sekolah karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu membayar kewajiban biaya sekolah .Ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam menopang biaya pendidikan yang berdampak terhadap masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan baik dalam pergaulan dengan teman sekolahnya selain itu adalah karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas , prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah. Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out.

Faktor Eksternal. Adalah faktor yang berasal dari luar anak seperti keadaan status ekonomi keluarga.Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak sering dilibatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga merasa terbebani dengan masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti pelajaran.

Kurangnya perhatian orang tua cenderung akan menimbulkan berbagai masalah. Makin besar anak maka perhatian orang tua makin diperlukan , dengan cara dan variasi dan sesuai kemampuan. Kenakalan anak adalah salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian orang tua. Hubungan keluarga tidak harmonis dapat berupa perceraian orang tua, hubungan antar keluarga tidak saling peduli, keadaan ini merupakan dasar anak mengalami permasalahan yang serius dan hambatan dalam pendidikannya sehingga mengakibatkan anak mengalami putus sekolah.

Selain Permasalahan diatas ada faktor penting dalam keluarga yang bisa mengakibatkan anak putus sekolah yaitu keadaan ekonomi keluarga , latar belakang pendidikan ayah dan ibu, status ayah dalam masyarakat dan dalam pekerjaan, hubungan sosial psikologis antara orang tua dan antara anak dengan orang. Aspirasi orang tua tentang pendidikan anak, serta kurang perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak.

Selain itu besarnya keluarga dengan jumlah keluarga yang banyak serta orang –orang yang berperan dalam keluarga. Merupakan masalah yang sangat mempengaruhi anak sehingga mengalami putus sekolah Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja, tawuran , kebut-kebutan di jalan raya , minum – minuman dan perkelahian .Hal ini apabila tidak segera mendapat perhatian dan penanganan secara serius bisa merebak ketindakan kriminal lainnya yang akan merusak generasi bangsa.

Upaya yang dilakukan dalam mencegah brkembangnya masalah maupun untuk mengatasi masalah anak putus sekolah tersebut adalah untuk mengembalikan mereka ke sekolah yang akan memperkecil resiko. Program pemerintah yang dapat memperkecil resiko tersebut yang telah dilaksanakan adalah Bantuan tunai melalui program PKH. merupakan program bantuan tunai dari pemerintah Pusat kepada RTSM guna mendorong semangat para keluarga miskin untuk mendukung sukses pendidikandan para keluarga miskin untuk kembali menyekolahkan anak- anaknya.

Selain itu GNOTA Gerakan Nasional orang tua asuh yang berdiri pada tanggal 29 Mei 1996 dimana berfungsi untuk meningkatkan kualitas anak sebagai aset penerus bangsa disamping meminimalkan kemiskinan secara komprehensif dan menyeluruh, juga memiliki misi mengembangkan dan meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab masyarakat terhadap masa depan anak bangsa.peranan GN-OTA ini dalam Prokesra MPMK dapat dibagi menjadi dua. Pertama adalah menuntaskan keluarga pra-sejahtera dan keluarga sejahtera 1. sedangkan yang kedua adalah pemberdayaan keluarga masa depan. Untuk memaksimalkan fungsinya diperlukan kerja keras untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman putus sekolah.
Dana Boss Bantuan untuk biaya operasional anak – anak dari keluarga tidak mampu meliputi pengadaan buku- buku paket dan bantuan pembiayaan pendidikan yang manfaatnya adalah untuk mengurangi biaya pendidikan yang dikeluarkan siswa.

Walaupun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan ini, tapi masalah yang dihadapi mengenai banyaknya anak putus sekolah tidak dapat diselesaikan juga karena dengan segala keterbatasan dari berbagai komponen sehingga perlu pengembangan.

Oleh karena itu Pekerja Sosial dengan berbagai keahlian dan keterampilan yang dimiliki memiliki tanggung jawab dalam penanganan anak putus sekolah. Pendekatan dan berbagai pola penanganan yang dilakukan akan menghasilkan suatu prodauk yang akan mengurangi jumlah anak putus sekolah, pola penanganan secara holistic terhadap anak putus sekolah meliputu anak itu sendiri, keluarga dan lingkungan tempat interaksi anak putus sekolah serta peran serta organisasi local akan mendapatkan hasil yang maksimal.
==========================
download lengkap makalah penanganan anak putus sekolah

Sejarah singkat Desa Cigadung - Kuningan

Zaman dahulu kala gunung ciremai meletus dan terjadi longsor yang kebetulan menuju desa Cigadung. Karena di Cigadung ada seorang yang melindungi desa CIgadung yaitu Rincik Manik. Jadi batu-batu itu dijaga, bahkan sampai diduduki batu itu oleh Ibu Rincik Manik.

Batu yang sampai sekarang bernama batu kursi berada di jalan Gibug, Cigadung. Setelah batu-batu itu djaga dan akhirnya berbelok kea rah selatan, jadi desa Cigadung tidak terkena longsor.

Nama Cigadung berasal dari gadung, sejak dulu masyarakat Cigadung menanam pohon gadung dan diminati banyak orang. Gadung sering di jadikan makanan ringan yang sangat populer pada waktu itu dan pada waktu itu juga cai yang berarti air sangat bersih kini telah menjadi Desa Cigadung yang berarti cai dan gadung. Tapi sekarang di Desa Cigadung tidak ada lagi pohon gadung, karena telah di tebang dan tidak diminati lagi oleh banyak orang. Meskipun begitu masyarakat Cigadung sangat damai dan rukun sampai sekarang.

Tari Buyung dalam Upacara Seren Taun

Seni Tari merupakan bagian dari bentuk seni dan seni merupakan bagian dari kebudayaan lainnya. Seni tari tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan lainnya, karena di dalam seni tari terdapat unsur seni lainnya yang menunjang pada keberadaan seni tari. Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia. Gerak merupakan bagian yang paling dominan sebagai ungkapan ekspresi jiwa seseorang dalam mengungkapkan perasaan bahagia, sedih, gembira, marah dan lain sebagainya.
Gerak merupakan gejala yang paling primer dan merupakan media yang paling primer dan merupakan media yang paling tua dari manusia untuk menyatakan keinginannya atau merupakan bentuk refleksi spontan dari bathin manusia.
Walaupun substansi dasar tari adalah gerak, namun gerak tersebut bukanlah gerak keseharian yang realistis melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif, gerak yang telah distilir dan gerak yang telah memiliki nilai-nilai estetika, sebagaimana dikatakan Susane K. Langger (1988) “Bentuk ekspresif adalah bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati dengan rasa”. Dalam hal ini, arti gerak tersebut adalah suatu gerakan yang indah yang mampu menggetarkan perasaan manusia, gerak indah tersebut adalah gerak yang sudah distilir yang didalamnya mengandung ritme-ritme tertentu. Ungkapan tersebut ditunjang oleh pendapat Soedarsono (1972) yang menjelaskan bahwa “Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak yang ritmis dan indah.
Menari adalah dorongan jiwa manusia sejak anak-anak dalam mengekspresikan diri manakala mendengar atau merasakan suatu irama tertentu baik yang datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Namun naluri ilmiah ini kurang mendapat perhatian bagi sebagian besar manusia. Kondisi berkesenian di masyarakat dewasa ini lebih mengarah pada kesenian yang datang dari barat. Hal ini mengakibatkan masyarakat banyak yang melupakan atau menjauhkan diri dari kesenian tradisional yang merupakan kekayaan daerah.
Jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut, dikhawatirkan akan memudarkan jati diri bangsa, sementara di ain pihak pemerintah berusaha membangun manusia indonesia seutuhnya yang berarti suatu usaha memupuk kesadaran diri sebagai manusia serta kesadaran pribadi selaku suatu bangsa yakni bangsa Indonesia.
Untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh budaya luar yang sejatinya negatif selayaknya kita senantiasa berusaha menanamkan nilai-nilai budaya sendiri kepada generasi penerus dan berusaha menggali serta melestarikan sekaligus mengembangkan.
Seperti yang dikemukakan oleh Drs. Suwandono (1979), bahwa tari tradisi perlu mendapatkan pembinaan secara sungguh-sungguh, mantap dan terarah untuk kemudian dikembangkan materinya selaras dengan alam pikiran dan pandangan hidup masyarakat indonesia.
Penulis sadari bahwa Indonesia sangat terbuka dengan pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia serta dapat menggeser seni tradisional, untuk melestarikan seni ini perlu kewaspadaan dalam memilih dan menyeleksi kesenian yang sesuai dengan jati diri bangsa indonesia.
Kuningan merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki banyak kesenian salah satunya Tari buyung. Tari ini hidup dan tumbuh di desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan yang keberadaannya bersifat lokal dan diketahui oleh sebatas daerah-daerah tertentu yang berdekatan dengan wilayah desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.
Tari Buyung merupakan kesenian turun temurun dengan latar belakang diangkat dari kebiasaan yaitu perilaku tempo dulu wanita-wanita di desa yang sering dipergunakan oleh sebagian masyarakat wanita di desa Cigugur kalau mengambil air ke pancuran sambil membawa buyung.
Buyung adalah sejenis alat yang terbuat dari logam maupun tanah liat untuk mengambil air di sungai, danau atau kolam.
Gerakan tari buyung dimodifikasi dari gerakan dinamis dan tari Sekar Putri dengan memakai buyung. Gerakan Tari buyung diantaranya tidak menghilangkan gerak ngojay, nyeuseuh, sareng keramas (renang, mencuci dan keramas).
Kebiasaan mengambil air dengan buyung sudah lama berakar dan menyatu dengan kontek perilaku masyarakatnya yang suka tolong menolong, hidup bergotong royong tanpa memandang latar belakang status sosial maupun kepercayaan mereka, itulah ciri khas desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.
Masyarakat desa Cigugur pada umumnya masih bermata pencaharian petani dan juga merupakan masyarakat Sunda yang religius dimana masih dipegang teguh pada tata cara para leluhurnya. Untuk mengungkapkan rasa syukur yaitu dengan mengadakan upacara yang disebut Seren Taun yang merupakan gelar budaya tradisional masyarakat agraris sunda yang masih ada dan biasa dilaksanakan di desa Cigugur. Tradisi ini dilaksanakan satu tahun satu kali sebagai manifestasi luapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Dari situlah Seren taun dijadikan sebagai suatu istilah, Seren berarti menyerahkan dan Taun adalah tahun yang terdiri dari dua belas bulan. Secara definitif Upacara Seren Taun dapat diartikan “Upacara penyerahan hasil panen yang diterima tahun yang lalu serta memohon berkah dan perlindungan-Nya untuk tahun yang akan datang”, dan tidak pernah ketinggalan yaitu digelar Tari Buyung yang dibawakan mojang-mojang sebagai acara pembuka pada puncak perayaan Seren Taun. Kesenian dan budaya khas daerah Cigugur ini mempunyai tiga tarian yaitu tari buyung pada acara seren taun, tari buncis pada perayaan hari-hari besar, tari rudat dipentaskan pada hari-hari besar keagamaan.

Apabila ada orang lain selalu memaksakan kehendaknya pada Anda dan membebani Anda dengan kesulitannya Belajarlah mengatakan TIDAK!!! Karena ini lebih baik daripada Anda menderita dalam hati.